Pages

# include
# include
# include
# include


void judul() //menampilkan judul
{
printf ("=================================================================\n\n");
printf ("\t\t\tAnimasi Detak Jantung\n");
printf ("=================================================================");
printf ("\n\n|\n|");
gotoxy (1,9);
printf ("|________________________________________________________________\n|");
gotoxy (1,12);
printf ("|\n|");
}

void meninggal () //menampilkan kondisi meninggal
{
int x;
clrscr ();
judul();
printf ("\n\n\nTekan x untuk mematikan pasien\n\nKondisi Pasien :MENINGGAL");
for (x=1; x<=65; x++)
{
gotoxy (x,8);
printf ("*");
gotoxy (x,11);
printf ("*\a");
sleep (1);
} getch ();
exit(1);
}

void hidup () //menampilkan kondisi hidup
{
char m;
int x,y;
x=2;
y=6;
for(;x<66;){
if(y == 6)
{for(;y<14;x++,y++){
if (kbhit ())
{
while (1)
{
m = getch ();
if ( m == 'x')

meninggal ();

else { clrscr();
judul();
printf ("\n\n\nTekan x untuk mematikan pasien\n\nKondisi Pasien :HIDUP");
hidup ();
}
}
}
gotoxy(x,y);printf("*");sleep(1);
}}
else {for(;y>6;x++,y--){
if (kbhit ())
{
while (1)
{
m = getch ();
if ( m == 'x')
meninggal ();
else { clrscr();
judul();
printf ("\n\n\nTekan x untuk mematikan pasien\n\nKondisi Pasien :HIDUP");
hidup ();
}
}
}
gotoxy(x,y);printf("*");sleep(1);}
}}
gotoxy(66,6);printf("*");sleep(1);
}




void main ()
{
judul();
printf ("\n\n\nTekan x untuk mematikan pasien\n\nKondisi Pasien :HIDUP");
hidup ();

getch ();
}
#include //header yang dipakai pada program ini
#include
#include
#include
#include

struct data
{
char nama[20];
float selisih;
};
typedef struct data data;

data pemain;
int a[4][4]={{0,0,0,0},{0,0,0,0},{0,0,0,0},{0,0,0,0}}; //mendefinisikan array
int b[4][4]={{1,1,2,2},{3,3,4,4},{5,5,6,6},{7,7,8,8}};
int baris1,kolom1,baris2,kolom2,x;

void end(), rumus();
int cek(int i[4][4]);
char pil;
time_t waktu_awal;
time_t waktu_akhir; //mendeklarasikan fungsi cek
FILE *f_struktur;
void pilihan();
void mulai ();
void nama ();
void jumlah ();

void pilihan()
{
clrscr();
int choice;
printf(" ********** MENU UTAMA ********** ");
printf("\n\n1. Masukkan Identitas");
printf("\n2. Mulai Permainan");
printf("\n3. Lihat Nilai Permainan");
printf("\n4. Keluar");
printf("\n\nMasukkan Pilihan Anda : "); scanf("%d",&choice);
switch(choice){
case 1 : clrscr(); nama(); break;
case 2 : if(strcmp(pemain.nama, "\0")!=0){
clrscr();
waktu_awal=time(NULL);//memulai penghitungan awal di 0 detik
mulai();
}
else{
printf("\nMaaf!\nMasukan identitas Anda terlebih dahulu");
getch();
pilihan (); break;
}
case 3 :
jumlah();

case 4 : exit(1);
default : printf("Menu yang anda masukkan tidak tersedia\n");
printf("Silahkan ketik 'ENTER' untuk kembali ke menu utama..");
getch();
pilihan();
break;
}
}

void tampilan() //membuat fungsi tampilan
{
printf ("---------------------------------------------------------------------- ");
printf ("\n\t\t\tPERMAINAN TEBAK ANGKA\n"); //membuat judul
printf ("---------------------------------------------------------------------- ");

printf("\n*********************************");
printf("\n* * * * *");
printf("\n* %d * %d * %d * %d *",a[0][0],a[0][1],a[0][2],a[0][3]); //pemanggilan array
printf("\n* * * * *");
printf("\n*********************************");
printf("\n* * * * *");
printf("\n* %d * %d * %d * %d *",a[1][0],a[1][1],a[1][2],a[1][3]);
printf("\n* * * * *");
printf("\n*********************************");
printf("\n* * * * *");
printf("\n* %d * %d * %d * %d *",a[2][0],a[2][1],a[2][2],a[2][3]);
printf("\n* * * * *");
printf("\n*********************************");
printf("\n* * * * *");
printf("\n* %d * %d * %d * %d *",a[3][0],a[3][1],a[3][2],a[3][3]);
printf("\n* * * * *");
printf("\n*********************************");
}

void balik() //membuat fungsi balik
{
for(int r=0; r<=3; r++)
for(int n=0; n<=3; n++)
a[r][n]=0; //mengembalikan nilai awal ke 0
}

void nama() //membuat fungsi nama
{ system ("cls");
printf("Informasi Permainan : \n");
printf("===================\n\n");
printf("Nama Pemain : "); //memasukkan nama pemain dengan struct
gets(pemain.nama) ;
pilihan();
}

void mulai() //membuat fungsi mulai
{ tampilan(); //memanggil fungsi tampilan
end(); //memanggil fungsi end
printf("\n\nMasukkan baris dan kolom tebak angka 1\n");
printf ("Baris : "); scanf("%d",&baris1);
printf ("Kolom : "); scanf("%d",&kolom1);
x=a[baris1-1][kolom1-1]; //menyimpan nilai sementara agar tdk langsung kembali ke 0
a[baris1-1][kolom1-1]=b[baris1-1][kolom1-1]; //mengganti nilai awal a dengan b
clrscr(); //membersihkan layar
tampilan(); //memanggil fungsi tampilan
printf("\n\nMasukkan baris dan kolom tebak angka 2\n");
printf ("Baris : "); scanf("%d",&baris2);
printf ("Kolom : "); scanf("%d",&kolom2);
rumus(); //memanggil fungsi rumus
}
void end() //membuat fungsi end
{
if(cek(a)==1)
{
waktu_akhir = time(NULL); //menghitung waktu permainan
pemain.selisih = difftime(waktu_akhir,waktu_awal);
printf("\n\nPermainan selesai...\n");
printf("Apakah anda ingin bermain lagi ? ");
getchar();
char pilih;
scanf("%c",&pilih);
if(pilih == 'y')
{ if((f_struktur=fopen("nilai.txt","a"))==NULL)
cputs("Proses Error..!!");
fprintf(f_struktur,"\nNama :%s",pemain.nama);
fprintf(f_struktur,"\nWaktu\t:%1.2f detik\n",pemain.selisih);
fclose(f_struktur);
balik();
mulai();
}
else {
if((f_struktur=fopen("nilai.txt","a"))==NULL)
cputs("Proses Error..!!");
fprintf(f_struktur,"\nNama :%s",pemain.nama);
fprintf(f_struktur,"\nWaktu\t:%1.2f detik",pemain.selisih);
fclose(f_struktur);
pilihan();
} }
}

void rumus() //deklarasi fungsi rumus
{
if(baris1==baris2 && baris1<5 && baris2<5)
if((kolom1==1 && kolom2==2)||(kolom1==2 && kolom2==1)||(kolom1==3 && kolom2==4)||(kolom1==4 && kolom2==3))
{
a[baris1-1][kolom1-1]=b[baris1-1][kolom1-1];
a[baris2-1][kolom2-1]=b[baris2-1][kolom2-1];
clrscr(); //membersihkan layar
mulai(); //memanggil fungsi mulai
}
else //akan dijalankan jika barisnya sama tp kolom tdk urut
{
if(x!=0)
a[baris1-1][kolom1-1]=x;
else
a[baris1-1][kolom1-1]=0;
clrscr(); //membersihkan layar
mulai(); //memanggil fungsi mulai
}
else //akan dijalankan jika barisnya tdk sama dan kolom tdk urut
{
if(x!=0)
a[baris1-1][kolom1-1]=x;
else
a[baris1-1][kolom1-1]=0;
clrscr(); //membersihkan layar
mulai(); //memanggil fungsi mulai
}
}

int cek(int a[4][4]) //membuat fungsi cek kemenangan
{
int hasil=1;
for(int r=0;r<=3;r++)
for(int n=0;n<=3;n++)
{
hasil=hasil*a[r][n];
}
if(hasil==0)
return(0);
else
return(1);
}

void jumlah()
{
system("cls");
f_struktur=fopen("nilai.txt","r");
while(pemain.nama != NULL)
puts(fgets(pemain.nama,sizeof(pemain.nama),f_struktur));
fclose(f_struktur);
getch();
pilihan();
}
void main() //Program Utama
{
clrscr(); //memanggil fungsi nama
pilihan(); //memanggil fungsi mulai
}
huah suntuk banged sih hari in... gag ad iank spesial.....tugas belum ad iank kelar... donlot program gag ad iank load.... dkampus lama pula nunggu asistensinya.... ribet amad c idup gue..... everythink looks like a monster.....

Did you forget
That I was even alive
Did you forget
Everything we ever had
Did you forget
Did you forget
About me

Did you regret (did you regret)
Ever standing by my side
Did you forget (did you forget)
What we were feeling inside
Now I’m left to forget
About us

{CHORUS}
But somewhere we went wrong
We were once so strong
Our love is like a song
You can’t forget it

So now I guess
This is where we have to stand
Did you regret
Ever holding my hand
Never again
Please don’t forget
Don’t forget

We had it all
We were just about to fall
Even more in love
Than we were before
I won’t forget
I won’t forget
About us

{CHORUS}
But somewhere we went wrong
We were once so strong
Our love is like a song
You can’t forget it

{CHORUS}
Somewhere we went wrong
We were once so strong
Our love is like a song
You can’t forget it
At all

And at last
All the pictures have been burned
And all the past
Is just a lesson that we’ve learned
I won’t forget
Please don’t forget us

Somewhere we went wrong
Our love is like a song
But you won’t sing along
You’ve forgotten
About us

Don’t forget

wew

aku lupa caranya ngeblog... T.T

ya ampyun dudulnya daku...... wkwkwkwkw...... ok let's we learned it slowly........... chayo ma men

KUPER ??

Kata temen-temen aku kuper. Tapi terserah mereka mau bilang apa. Aku tidak tahu kata kuper itu untuk orang yang seperti apa. Apakah ukuran kuper itu untuk orang yang tidak punya teman? Atau untuk orang yang tidak bisa dandan? Atau orang yang tidak pernah pakai baju dan aksesoris yang lagi nge-tren?

Terus, kenapa aku disebut kuper oleh teman-teman? Aku punya teman di sekolah. Temanku banyak mulai dari yang sekelas sampai yang beda kelas. Kata teman-teman, aku orangnya asyik, ceria, dan tidak pilih-pilih teman. Tapi jujur, aku tidak seperti teman-teman yang selalu memakai seragam dan aksesoris yang lagi nge-tren. Seragamku sesuai dengan ukuran yang disarankan sekolah, aku tidak pernah memakai aksesoris lucu seperti, gelang, cincin, atau anting-anting lucu. Aku benar-benar terlihat biasa. Tapi aku baik-baik saja dengan keadaan ini.

Kadang-kadang saat istirahat di kantin, teman-temanku sering bilang begini, “Aduh....Lisa, kalo kamu gak merubah penampilanmu, kamu gak akan dapat pacar. Kamu itu harus ganti seragammu dengan model yang nge-tren sekarang. Lengan baju pendekin sedikit, terus bajunya kecilin sedikit biar kelihatan seksi.”

Kalau teman-teman sudah membahas soal penampilan yang dikait-kaitkan dengan bisa tidaknya dapat pacar, aku akan menjawab, “Aku tuh gak bisa seperti kalian, punya aksesoris lucu, baju dimodif, atau punya baju bagus karena untuk semua itu butuh biaya, butuh duit. Dan aku gak punya uang, aku gak mau minta uang cuma demi penampilan biar dibilang cantik. Aku udah seneng kok dengan penampilanku yang kayak gini. Tiap orang kan punya style sendiri.”

“Tapi dengan penampilan kayak gitu, kamu gak akan pernah dapat cowok,” temen-temenku tetap ngotot.

“Aku yakin kok, dengan penampilan kayak gini, aku pasti bisa dapat cowok. Aku percaya Tuhan tuh nyiptain manusia berpasangan dan Tuhan udah nyiapin seseorang buat aku,” aku yakin dengan jawabanku ini.

Suatu hari saat istirahat di kantin, hari itu aku duduk sendirian di salah satu meja. Teman-teman sekelasku lagi malas ke kantin, mereka lebih suka di dalam kelas membahas aksesoris lucu yang sedang nge-tren.

Tiba-tiba Reza anak dari kelas lain menghampiriku. Aku kenal dia, karena kami sama-sama anggota ekstrakurikuler PMR.

“Sendirian? Mana temen-temenmu yang lain ?” Reza bertanya kepadaku setelah ia duduk di kursi di depanku.

“Mereka lagi di kelas, males ke kantin katanya. Mereka lebih senang membahas aksesoris yang sekarang lagi nge-tren. Caca baru beli kardigan lucu . Trus, kamu kok sendirian aja, Rez?” aku balik bertanya pada Reza.

“Pengen aja sih ngobrol sama kamu. Oya, kenapa kamu gak ikut temen-temen kamu aja?”

Aku tersenyum mendengar pertanyaan Reza, “Aduh Rez, males. Kalo aku di sana, aku nanti malah jadi korban. Disuruh ganti style lah, disuruh pake ini lah, itu lah padahal aku kan udah seneng dengan penampilanku ini. Aku bersyukur kok dengan apa yang aku punya.”

Mendengar jawabanku, Reza tersenyum. Senyumnya manis sekali. Dan aku tidak pernah menyangka obrolan kami itu akan berlanjut sampai beberapa minggu dan kami juga sering jalan berdua sekedar ke toko buku, nonton, atau membahas pelajaran di rumah.

Suatu hari di kelas, aku dikelilingi teman-temanku. Salah satu di antara mereka ada yang melihatku jalan berdua dengan Reza di toko buku kemarin. Mereka ingin tahu ada apa sebenarnya antara aku dan Reza.

“Aku sama Reza gak ada pa-apa kok. Kami gak pacaran. Kemarin kami cuma cari buku bareng.”

“Trus, kayaknya dia suka sama kamu apa gak?” tanya salah satu temanku.

Dan aku menjawab dengan mengangkat bahu pertanda tidak tahu. Sebenarnya aku suka sama Reza. Dia baik dan pintar terlepas dari julukannya yaitu cowok yang termasuk golongan top ten di sekolah. Aku berharap Reza suka sama aku, meskipun aku tidak secantik teman-teman cewek yang lain. Tapi aku pasrah aja, karena penampilanku gak oke dan gak cantik kayak teman-temanku.

Malam harinya saat aku sedang asik nonton tv, seseorang mengetuk pintu. Aku lalu beranjak dari tempatku untuk membuka pintu. Dan ternyata yang datang adalah Reza.

“Reza, ada apa?” aku heran dengan kedatangannya malam ini.

“Sorry ya, Lis, aku ke sini malam-malam, aku.....,” Reza memberi aku setangkai bunga mawar merah segar.

Malam itu Reza bilang kalo dia suka sama aku. Dia ingin aku jadi pacarnya. Aku gak nyangka Reza suka sama aku yang apa adanya dan yang tidak pernah memakai aksesoris atau baju yang lagi nge-tren, yang kata teman-teman penampilanku kuper. Tapi Reza bilang, dia suka aku karena aku baik, selalu percaya diri dan satu hal yang paling ia suka dari aku yaitu aku selalu bersyukur dengan apa yang aku miliki.

Sebelum tidur, aku mencium segarnya bau bunga mawar dari Reza. Aku bahagia sekali karena ada orang yang tidak melihat aku dari penampilanku saja. Aku tidak sabar melihat reaksi teman-temanku di kelas esok hari jika mereka tahu kalo Reza sudah jadi pacarku.


haha... coba2 aj.... lama gag buka blog